|
TUGAS KESEHATAN MENTAL
Dosen : Lidya Catrunada
|
Nama : Febbry Rahmat Dwicahyo
Kelas : 2PA03
NPM : 12512844
|
Contoh
Kasus :
Gangguan
Psikotik Singkat
Sebagian besar orang pernah mendengar frase “gangguan
saraf” (nervous breakdown) yang digunakan untuk menggambarkan orang yang
tiba-tiba kehilangan control, bertingkah aneh, dan mengalami pengalaman yang
asing, seperti delusi atau halusinasi. Istilah tersebut sebenarnya istilah yang
tidak cocok karena symptom-simtom ini tidak disebabkan oleh gangguan saraf. Istilah
yang tepat adalah gangguan psikotik singkat (brief psychotic disorder), suatu
gangguan yang dicirikan dengan onset tiba-tiba simtom-simtom psikotik yang
berlangsung kurang dari satu bulan. Simtom-simtom tersebut sering kali bersifat
reaktif, muncul setelah kejadian atau serangkaian kejadian yang menyebabkan stress,
dan biasanya orang tersebut kembali ke fungsi normal.
Stresor tersebut mungkin sesuatu yang orang lain akan
jelas mengenalinya sebagai sesuatu yang serius, seperti kematian pasangan atau
kebakaran rumah; tetapi dibeberapa contoh kasus, stresornya cukup mengganggu
bagi individu meskipun orang lalin melihatnya sebagai sesuatu yang tidak
terlalu mengganggu (misalnya masalah finansial atau akademik). Beberapa individu
menjadi psikotik secara singkat tanpa stressor yang jelas membuat keluarga dan
klinisi kebingungan dalam menentukan penyebab dari perubahan dramatis yang
terjadi pada diri individu.
Karakteristik
Diagnostiknya adalaha sebagai berikut :
Selama setidaknya 1
hari, namun kurang dari satu bulan, individu dengan gangguan iini mengalami setidaknya 1 dari
gejala-gejala berikut sebelum kembali berfungsi secara normal :
Delusi,
Halusinasi,
Cara
bicara yang tidak tertata,
Memunculkan
perilaku katatonik dan terganngu,
Kondisi ini tidakk
terkait dengan gangguan lain, kondisi medis ataupun penggunaan obat-obatan.
Kondisi ini dapat
ditentukan oleh (1) stressor tertentu; (2) tanpa stressor tertentu; (3) sengan
serangan yang muncul setelah melahrkan.
Dalam kasus ini, ada
bebrapa treatmen (perlakuan) yang dapat diterapkan untuk membantu penderita
gangguan psikotik singkat untuk bisa memulihkan kondisi psikologisnya. Diantaranya
dengan :
- Meningkatan kontrol diri
- Pengendalian diri sebagai perilaku yang dipelajari
Perilaku disini tidak hanya merujuk
untuk perilaku terbuka tetapi untuk semua proses internal dan eksternal dan
kegiatan yang dapat diamati dan diukur. Titik utama Skinner adalah perilaku
yang terdiri dari kemampuan kita untuk mengendalikan diri dapat dimodifikasi
oleh prinsip yang sama seperti perilaku lain. Perilaku mengendalikan diri
terutama dipelajari dan dengan demikian lebih rentan terhadap perubahan.
- Kesadaran akan pengaruh lingkungan
Orang-orang yang bergantung pada
prinsip-prinsp modifikasi perilaku stres perlu juga “outsight” atau kesadaran
dan penguasaan pengaruh eksternal perilaku.
- Mengubah isyarat dan konsekuensi dari perilaku.
Dua jenis variabel pengendalian atau
pengaruh sangat penting untuk perilaku, yaitu isyarat yang memicu perilaku dan
konsekuensi yang mengikutinya. Beberapa syarat di sekeliling kita atau di dalam
diri kita dapat memicu apa yang kita katakan dan kita lakukan dan seringkari
kita hanya samar-samar dalam menyadari ini. Seringkali konsekuensi dari
perilaku kita mengerahkan pengaruh yang lebih pada apa yang kita lakukan.
- Menetapkan tujuan
- Mendefinisikan perilaku sasaran Anda
Sangat penting untuk menentukan
target perilaku dalam hal perilaku. Kita ingin mengurangi atau menghilangkan
masalah perilaku (perilaku negatif) dan meningkatkan perilaku yang positif.
- Menetapkan tujuan yang dapat dicapai
Membuat
program perbaikan diri untuk memilih tujuan yang terlalu ambisius atau tidak
realistis.
- Pencatatan perilaku
Setelah kamu menetapkan tujuan,
penting untuk memperhatikan perilakumu sekarang sebagai basis (landasan) untuk
mengukur progresnya nanti. Ada tiga cara untuk mencatat, yang pertama itu
frequency count (menghitung seberapa seringnya) contohnya itu menghitung jumlah
kalori yang kita konsumsi atau berapa kali kamu berbicara dalam kelas. Yang
kedua measure of the duration or amount of time invested in the behavior
(mengukur durasi atau waktu ketika melakukan perilaku), teknik ini lebih sulit,
tapi lebih pantas ketika perilaku tidak dapat dengan mudah dipecah menjadi
peristiwa yang terpisah. Contohnya seperti berapa lama tidur, belajar, dan
bekerja. Yang ketiga adalah counting the products of the behavior (menghitung
hasil dari perilaku) seperti ruangan yang bersih, tugas yang sudah selesai.
- Menyaring antisenden perilaku
Seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya, banyak perilaku terjadi karenakan rentetan peristiwa (chain
behavior). Seperti merokok, itu cenderung sering terjadi ketika individu gugup,
bosan dll. Kondisi ini disebut antisenden. Ketika tujuan kamu adalah
menghilangkan perilaku yang tidak dinginkan, strategi terbaik adalah dengan
mengurangi antisenden tersebut. Dan ketika kamu mencoba untuk menetapkan
perilaku yang dinginkan sebaiknya kamu membuat/membangun antisenden dan
asosiasi yang memicu perilaku yang diinginkan tersebut.
- Menyusun konsekuensi yang efektif
Setelah kamu mulai mengontrol
beberapa kondisi yang memicu target perilakumu, kamu siap untuk lebih
memperhatikan konsekuensi dari perilakumu.
Kita tidak memberi imbalan kepada
diri kita sendiri dengan reinforcers (penguat) sampai kita bisa melihatkan
target perilaku yang ingin kita kuatkan. Reinforcers itu sendiri adalah apapun
yang memperkuat perilaku. Ada dua macam reiforcers yang pertama positive
reinforcment syang memperkuat perilaku yang diberikan langsung. Yang kedua
negative reiforcement terdiri dari mengurangi atau menghilangkan stimulus yang
tidak menyenangkan seperti cemas.
Memilih reinforcer adalah tindakan
yang sangat pribadi. Pada dasarnya, reinforcer yang efektif harus memiliki
beberapa kriteria. Yang pertama harus sesuatu yang menguatkan untuk kamu. Yang
kedua apakah reinforcer itu mudah dikendalikan. Yang ketiga adalah reiforcer
itu harus kuat.
- Menerapkan perencanaan yang efektif
Pada poin
ini kamu sudah siap untuk menetapkan keseluruhan rencanamu ke tindakan. Tapi,
sebelum kamu memulai, penelitian sudah menunjukkan bahwa kamu harus
berhati-hati kepada dua hal: persetujuan dengan dirimu tentang tujuanmu dan
reinforcers yang kamu gunakan. Dengan tujuan untuk mempunyai pertujuan yang
jelas dengan dirimu sendiri tentang apa yang hendak kamu selesaikan, kamu harus
membuat self-contract. Yang didalamnya harus terdapat:
- Penjelasan yang jelas tentang terget perilaku yang hendak di capai, termasuk batas waktu programmu.
- Reinforcers yang akan kamu gunakan, bersamaan dengan jadwal digunakannya.
- Klausa bonus untuk tambahan positive reinforcement jika kamu melampaui batas minimal kontrakmu.
- Klausa pinalti jika kamu tidak memenuhi kontrakmu dalam waktu yang sudah ditentukan.
- Cara-cara yang akan anda gunakan untuk mencatat perilaku anda.
- Saksi mata, minimal satu orang, terutama jika mereka membantumu.
idealnya
adalah kamu menggunakan reinforcers segera setelah kamu melakukan perilaku yang
kamu inginkan.
- Evaluasi
Akan ada hari yang baik dan buruk
ketika melakukan self-impovement (perbaikan diri sendiri). Sering sekali
orang-orang cenderung meremehkan peningkatan mereka dikarenakan tidak secepat
yang mereka inginkan. Beberapa perubahan dalam perilaku terjadi secara
berangsur-angsur dan memerlukan kesabaran yang besar. Ketika peningkatan mereka
megecewakan, ada beberapa hal yang menjadi kesalahan. Yang paling sering
dikarenakan kekurangan sasaran perilaku yang di tetapkan, kesalahan dalam
catatan, atau gagal dalam menggunakan reinforcement dengan benar. Problem
pertama biasanya terdiri dari target perilakunya terlalu biasa. Yang kedua
adalah ketika melakukan renforcement. Tidak membuat reinforcement kontigan pada
perilaku anda, yang pada dasarnya adalah kecurangan pada diri anda.
Banyak orang yang sukses dalam upaya
meningkatkan perubahan diri sering mencapain pada poin dimana mereka berhenti
mengikuti program mereka. Beberapa bulan setelah menyelesaikan program
self-modification, banyak siswa yang malu mengebai tidak lagi menyimpan catatan
atau menggunakan renforcers. Tapi, mereka juga tidak terganggu oleh problem
perilaku mereka.
Ide yang bagus untuk menghapus
program anda secara sengaja dan bertahap. Daripada tiba-tiba berhenti dari
catatan atau renforcers anda, anda seharusnya beralih dengan cara mengurangi
sedikit demi sedikit reinfocementnya.
Sukses dalam mencapai kontrol diri
yang baik adalah persoalan yang relatif. Mereka yang sudah mencapai tujuan
mereka cenderung untuk mendukung lebih baru, lebih ambisus. Namun, individu
yang belum sukses bisa belajar dari kesalahannya.
Dari beberapa perlakuan atau treatmen kontrol diri untuk mencapai kesehatan psiklogis yang baik tersebut, diharapkan dapat mengurangi tingkat ganguan-gangguan pada kesehatan mental individu atau seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar