Artificial Intelligence
(Kecerdasan Buatan)
A. Sejarah
Artifisial Intelligensi / Artificial Intelligence (AI)
Pada awal
abad 17, René Descartes mengemukakan bahwa tubuh hewan bukanlah apa-apa
melainkan hanya mesin-mesin yang rumit. Blaise Pascal menciptakan mesin
penghitung digital mekanis pertama pada 1642. Charles Babbage dan Ada Lovelace
bekerja pada mesin penghitung mekanis yang dapat diprogram.
Mulai sekitar abad 18 sebagaimana
mesin telah menjadi lebih kompleks, usaha yang keras telah dicoba untuk
menciptakan manusia imitasi. Pada tahun 1736 seorang penemu dari perancis,
Jacques de Vaucanson (1709-1782) membuat suatu mesin pemain seruling berukuran
seperti seorang manusia yang dapat memainkan 12 melodi nada. Tidak hanya ini
saja, mekanik tersebut dapat memindahkan bibir dan lidahnya secara nyata untuk
mengontrol arus dari angin ke dalam seruling.
Pada tahun 1774 seorang penemu dari
perancis, Pierre Jacques Drotz mencengangkan masyarakat Eropa dengan suatu
automation berukuran sekitar seorang anak laki-laki yang dapat duduk dan
menulis suatu buku catatan. Penemuan ini kemudian dilanjutkan dengan yang
lainnya, yaitu automation yang berupa seorang gadis manis yang dapat memainkan harpsichord.
Semuanya itu masih merupakan proses mekanik yang melakukan gerak dengan telah
ditentukan terlebih dahulu.
Manusia masih berusaha untuk
menciptakan mesin yang lainnya. Pada tahun 1769, dataran Eropa dikejutkan
dengan suatu permainan catur yang dapat menjawab langkah-langkah permainan
catur yang belum ditentukan terlebih dahulu. Mesin ini disebut dengan Maelzel
Chess Automation dan dibuat oleh Wolfgang Von Kempelan (1734-1804) dari
Hungaria. Akan tetapi mesin ini akhirnya terbakar pada tahun 1854 di
Philadelphia Amerika Serikat. Banyak orang tidak percaya akan kemampuan mesin
tersebut. Dan seorang penulis dari Amerika Serikat, Edgar Allan Poe (1809-1849)
menulis sanggahan terhadap mesin tersebut, dia dan kawan-kawannya ternyata
benar, bahwa mesin tersebut adalah tipuan, dan kenyataannya bukanlah
aoutomation, tetapi merupakan konstruksi yang sangat baik yang dikontrol oleh
seorang pemain catur handal yang bersembunyi di dalamnya.
Usaha untuk membuat konstruksi mesin
permainan terus dilanjutkan pada tahun 1914, dan mesin yang pertama kali
didemonstrasikan adalah mesin permainan catur. Penemu mesin ini adalah Leonardo
Torres Y Quevedo, direktur dari Laboratorio de Automatica di Madrid,
Spanyol. Beberapa tahun kemudian, ide permainan catur dikembangkan dan
diterapkan di komputer oleh Arthur L. Samuel dari IBM dan dikembangkan lebih
lanjut oleh Claude Shannon.
Bertrand Russell dan Alfred North
Whitehead menerbitkan “Principia Mathematica”, yang merombak logika formal
Warren McCulloch dan Walter Pitts menerbitkan "Kalkulus Logis Gagasan yang
tetap ada dalam Aktivitas" pada 1943 yang meletakkan pondasi untuk
jaringan syaraf.
Tahun 1950-an adalah periode usaha
aktif dalam artificial intellegence. Program program artificial intellegence
pertama yang bekerja ditulis pada 1951 untuk menjalankan mesin “Ferranti Mark
I” di University of Manchester (UK): sebuah program permainan naskah yang
ditulis oleh Christopher Strachey dan program permainan catur yang ditulis oleh
Dietrich Prinz. John McCarthy membuat istilah "Artificial
Intelligence/kecerdasan buatan" pada konferensi pertama yang disediakan
untuk pokok persoalan ini, pada 1956. Dia juga menemukan bahasa pemrograman
Lisp. Alan Turing memperkenalkan "Turing test" sebagai sebuah
cara untuk mengoperasionalkan test perilaku cerdas. Joseph Weizenbaum membangun
ELIZA, sebuah chatterbot yang menerapkan psikoterapi Rogerian.
Selama tahun 1960-an dan 1970-an,
Joel Moses mendemonstrasikan kekuatan pertimbangan simbolis untuk
mengintegrasikan masalah di dalam program Macsyma, program berbasis pengetahuan
yang sukses pertama kali dalam bidang matematika. Marvin Minsky dan Seymour
Papert menerbitkan Perceptrons, yang mendemostrasikan batas jaringan syaraf
sederhana dan Alain Colmerauer mengembangkan bahasa komputer Prolog. Ted
Shortliffe mendemonstrasikan kekuatan sistem berbasis aturan untuk representasi
pengetahuan dan inferensi dalam diagnosa dan terapi medis yang kadangkala
disebut sebagai sistem pakar pertama. Hans Moravec mengembangkan kendaraan
terkendali komputer pertama untuk mengatasi jalan berintang yang kusut secara
mandiri.
Pada tahun 1980-an, jaringan syaraf
digunakan secara meluas dengan algoritma perambatan balik, pertama kali
diterangkan oleh Paul John Werbos pada 1974. Tahun 1990-an ditandai perolehan
besar dalam berbagai bidang artificial intelligence dan demonstrasi berbagai macam
aplikasi. Lebih khusus Deep Blue, sebuah komputer permainan catur,
mengalahkan Garry Kasparov dalam sebuah pertandingan 6 game yang terkenal pada
tahun 1997.
B. Hubungan Artifisial Intelligensi / Artificial Intelligence (AI) dengan Kognisi Manusia
Kecerdasan buatan adalah ilmu komputer yang membuat mesin
(komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh
manusia dan dapat menirukan perilaku manusia.
Kognisi manusia adalah suatu proses mental atau suatu
aktivitas pikiran manusia dalam mengetahui dan memahami suatu informasi yang
didapat dari lingkungan sekitarnya. Jika
kita dapat menjelaskan bagaimana manusia berfikir maka kita dapat membuat
komputer pintar yang bekerja untuk kita serta memahami
bagaimana kita menyimpan dan memanggil kembali suatu informasi akan membantu
kita dalam membuat database yang lebih baik
Hal ini dapat dilihat bagaimana cara kerja kecerdasan
buatan dan kognisi manusia. Dimana kognisi manusia menerima sebuah stimulus
kemudian diproses lalu menghasilkan sebuah respon. Sedangkan kecerdasan buatan
menerima sebuah input yang diproses dan kemudian mengeluarkan sebuah output
berupa keputusan. Dari cara kerja kecerdasan buatan dan kognisi manusia hampir
sama, yaitu kesamaan dalam proses belajar dan proses berfikir. Tetapi
kecerdasan buatan dibuat untuk menyamai proses belajar dan proses berfikir pada
manusia.
Referensi :
H.
A. Simon. (1987). Diambil dari buku Kusrini yang berjudul Sistem Pakar Teori
dan Aplikasi. Andi Yogyakarta :
Yogyakarta.
Rich, E. & Knight, K. (1991). Artificial Intellegence. Second Edition. New York : McGraw-Hill.
Solso, R, L., Maclin, O, H., & Maclin, M, Kimberly. (2007). Psikologi Kognitif (Edisi Kedelapan). Jakarta: Erlangga
Rich, E. & Knight, K. (1991). Artificial Intellegence. Second Edition. New York : McGraw-Hill.
Solso, R, L., Maclin, O, H., & Maclin, M, Kimberly. (2007). Psikologi Kognitif (Edisi Kedelapan). Jakarta: Erlangga
Stenberg.
2009. Psikologi Kognitif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar