Minggu, 11 Oktober 2015

#SIP_ARSITEKTUR KOMPUTER & STRUKTUR KOGNISI MANUSIA (3)

Febbry Rahmat Dwicahyo
Kelas : 4pa03
NPM : 12512844

#SIP_ARSITEKTUR KOMPUTER & STRUKTUR KOGNISI MANUSIA

            Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuuh… 
Pada kesempatan ini, saya akan menulis artikel tentang Arsitektur Komputer dan Struktur Kognisi Manusia guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Psikologi. Berikut pembahasannya:

Arsitektur Komputer
            Arsitektur disini dapat didefinisikan sebagai gaya konstruksi dan organisasi dari komponen-komponen sistem komputer. Walaupun elemen-elemen dasar komputer pada hakekatnya sama atau hampir semuanya komputer digital, namun terdapat variasi dalam konstruksinya yang merefleksikan cara penggunaan komputer yang berbeda. (silvia.staff.gunadarma.ac.id)
Arsitektur Komputer
            Arsitektur komputer juga berkaitan dengan atribut-atribut yang mempunyai dampak langsung pada suatu sistem komputer, maksud dari atribut-atribut itu adalah arsitektur komputer mempunyai kebutuhan yang fungsional sebagai perangkat keras dalam desain suatu program komputer.
Arsitektur komputer merupakan konsep perencanaan dan sturtur pengoprasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer disebut sebagai suatu seni megenai cara-cara dalam mengaplikasikan atau interkoneksi dalam komponen perangkat keras agar memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biaya. Dan dalam pengoprasian lebih difokuskan bagaimana cara bekerja CPU serta mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll (Wartawarga Gunadarma, 2012)
            Central processing unit (CPU), merupakan  tempat pemprosesan instruksi-instruksi program. Pada computer mikro, processor ini disebut microprocessor. CPU terdiri dari 2 bagian yaitu control unit bertugas mengatur dan mengendalikan semua peralatan yang ada pada sistem computer, yang kedua unit Arithmatika and logical Unit (ALU) tempat berlangsungkan operasi perhitungan matematika dan logika. Tugas lain ALU adalah melakukan keputusan dari operasi logika sesuai dengan instruksi program. Primary storage (penyimpanan primer), berisi data yang sedang diolah dan program.
Unit Input, memasukkan data ke dalam primary storage. Secondary storage (penyimpanan sekunder), menyediakan tempat untuk menyimpan program dan data saat tidak digunakan. Unit Output, mencatat hasil pengolahan

Struktur Kognisi Manusia
Struktur kognisi manusia dapat dijelaskan dengan pendekatan perkembangan kognitif, pendekatan ini di dasarkan pada asumsi atau keyakinan bahwa kemampuan kognitif merupakan sesuatu yang membimbing tingkah laku. Pengetahuan tersebut terstruktur dalam berbagai aspeknya dan dapat dilihat dari berbagai model, salah satu model yang saya jelaskan disini adalah Model Pemprosesan Informasi.
Pendekatan ini merumuskan bahwa kognitif manusia sebagai suatu system yang terdiri atas tiga bagian:
a)      Input, yaitu proses informasi dari lingkungan atau stimulasi yang masuk kedalam reseptor-reseptor panca indra dalam betuk penglihatan, suara, dan rasa.
b)      Proses, yaitu pekerjaan otak untuk mentransformasikan informasi atau stimulus dalam cara yang beragam.
c)      Output, yang berbentuk tingkah laku, seperti bicara,menulis, interaksi sosial, dan sebagainya.

Antara Struktur Kognisi Manusia Dan Arsitektur Komputer
            Struktur kognisi manusia dengan komputer memiliki proses yang hampir sama yaitu sama-sama memproses informasi atau data yang masuk. Informasi masuk melalui otak pada manusia sedangkan dalam komputer biasa disebut dengan input, saat memproses informasi otak juga melakukan aktivitasnya yaitu memproses info yang masuk, jika pada komputer biasa disebut dengan storage, dan pada manusia dalam mengeluarkan informasi juga diproses oleh kognisi atau otak yang dalam komputer biasa disebut output. Arsitektur komputer sendiri merupakan hasil dari kreativitas-kreativitas manusia yang menggunakan kognisi nya dalam menciptakan arsitektur komputer. Sehingga arsitektur komputer dan kognisi manusia itu saling terkait satu sama lainnya.

Kelebihan Dan Kelemahan Arsitektur Komputer Dibandingkan Dengan Struktur Kognisi Manusia
Kelebihan : Komputer dapat dengan baik melakukan operasi matematika dan logika dengan sangat cepat, sedangkang manusia lebih mampu membuat kesimpulan, memahami pola-pola yang kompleks dan memiliki emosi.

Kekurangan : Komputer hampir tidak mampu melakukan yang dilakukan manusia seperti membuat kesimpulan, memahami pola-pola yang kompleks dan memiliki emosi. Dalam mengenali wajah, komputer juga tidak dapat menyimpulkan usia, jenis kelamin, atau emosi seseorang.

Sumber :

Silvia Harlena. Arsitektur Komputer. http://silvia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.0

Suryadi. (1993). Pengantar Sistem Informasi. Depok: Universitas Gunadarma.

Gaol, C.J. (2008). Sistem informasi manajemen pemahaman dan aplikasi. Jakarta.

Sarwono Sarlito W. Pengantar Psikologi Umum. Rajawali Pers

Solso, R. L., Maclin, O. H., & Maclin, M. K. (2007). Psikologi Kognitif edisi Kedelapan.Jakarta: Erlangga.


#SIP_PENGERTIAN INFORMASI DAN SISTEM INFORMASI (2)

Febbry Rahmat Dwicahyo
Kelas : 4pa03
NPM : 12512844

#SIP_PENGERTIAN INFORMASI DAN SISTEM INFORMASI

            Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuuh… 
Pada kesempatan ini, saya akan menulis artikel tentang Pengertian Informasi dan Sistem Informasi secara umum guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Psikologi.
            Pada dasarnya Informasi memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, dimana informasi tersebut dapat digunakan dalam kegiatan apapun, memudahkan manusia dalam suatu pekerjaan dan direpresetasikan  ke dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
            Secara Etimologi, kata informasi ini berasal dari kata bahasa Perancis kuno informacion (tahun 1387) mengambil istilah dari bahasa Latin yaitu informationem yang berarti “konsep, ide atau garis besar,”. Informasi ini merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas-aktifitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”

A. Pengertian Informasi
a.       Menurut Gordon B. Davis (1991), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.
b.      Informasi adalah data yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. (George H. Bodnar, 2000). Sedangkan
c.       Jogianto (2004) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, berpendapat bahwa informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya.

            Sumber informasi adalah data. Data itu berupa fakta kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Yang kemudian data tersebut diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang kemudian menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan menimbulkan sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sabagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. 
            Berdasarkan pengertian informasi menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa: informasi adalah sekumpulan fakta-fakta yang telah diolah menjadi bentuk data, sehingga dapat menjadi lebih berguna dan dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan data-data tersebut sebagai pengetahuan ataupun dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. 

B. Pengertian Sistem Informasi
            Sistem berasal dari bahasa Latin yaitu systema dan dari bahasa Yunani yaitu sustema. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari kompoen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu setentitas yang berinteraksi, dimana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian – bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item- item penggerak. Sebagai contoh, misalnya negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang membentuk suatu negara.
Menurut Jogiyanto sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Dapat disimpulkan sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua komponen atau lebih yang saling dihubungkan untuk mendapatkan informasi dengan tujuan yang jelas. Sistem informasi terdiri dari sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur (Ladjamudin, 2005).


C. Komponen-komponen sistem informasi terdiri dari :
a.      Manusia
Manusia diperlukan dalam operasi sistem informasi. Sumber daya manusia ini meliputi pemakai akhir dan pakar sistem. Pemakai akhir adalah orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan sistem informasi, misalnya pelanggan, pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen dan orang-orang yang berkepentingan.    Sedangkan pakar sistem informasi adalah orang yang mengembangkan dan mengoperasikan  sistem informasi, misalnya system analyst, developer, operator sistem dan staf administrasi lainnya (Mulyanto, 2009).

b.      Hardware
Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam memproses informasi, misalnya komputer dan periferalnya, lembar kertas, disk magnetic atau optik dan flash disk (Mulyanto, 2009).

c.       Software
Software merupakan sekumpulan perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan  tertentu untuk memerintahkan komputer agar melaksanakan sesuatu (Ladjamudin, 2005).

d.      Data
Data merupakan dasar sumber daya organisasi yang diperlukan untuk memproses informasi. Data dapat berbentuk teks, gambar, audio maupun video. Sumber daya informasi umumnya diatur, disimpan dan diakses oleh berbagai pengelolaan sumber daya data ke dalam database dan dasar pengetahuan (Lajamudin, 2005).

e.       Jaringan
Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, pemroses komunikasi dan peralatan lainnya dengan kendali software komunikasi. Jaringan dapat berupa kabel, satelit, seluler dan pendukung jaringan seperti modem, software pengendali serta prosesor antar jaringan (Ladjamudin, 2005).
            Keseluruhan komponen sistem informasi tersebut saling terkait satu sama lain dalam sistem informasi. Sistem informasi dibangun menggunakan teknologi komunikasi dan informasi yaitu hardware, software dan jaringan.  Ketiga komponen tersebut dipakai untuk mengolah data yang diperoleh untuk menghasilkan informasi yang lebih bermanfaat. Keseluruhan proses pengolahan informasi tidak lepas dari komponen manusia. Manusia adalah komponen penting sistem informasi karena sistem informasi adalah benda yang tidak bermanfaat bila tidak digunakan oleh manusia.








Sumber :


         George H. Bodnar, William S. Hopwood. (2000). Sistem Informasi AkuntansiJakarta: Salemba

         Gordon B. Davis. (1991). Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian 1. Jakarta: PT Pustaka                    Binamas Pressindo, 

          Jogiyanto, Hartono. (2004). Analisis & Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi: 

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) 2010.

Kosasih, Engkos. (2006). Cerdas berbahasa Indonesia. Jakarta:  Erlangga

Ladjamudin, Al-Bahra, (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi.Yogyakarta :  Graha Ilmu

Mulyanto, Agus. (2009). Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Susanto, Azhar. (2004). Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya. Bandung: Lingga Jati

Sutabri, Tata .2005. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Andi



#SIP _ETIKA DALAM MENULIS ARTIKEL ONLINE (1)

Febbry Rahmat Dwicahyo
Kelas : 4pa03
NPM : 12512844

#SIP _ETIKA DALAM MENULIS ARTIKEL ONLINE

            Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuuh… 
Pada kesempatan ini, saya akan menulis artikel tentang Etika dalam Menulis Artikel secara online guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Psikologi.
            Salah satu  sistem pembelajaran di Universitas Gunadarma mengharuskan seluruh mahasiswanya untuk memliki media internet (blog, website, email, dan yang lain). Media internet sebagai sarana untuk mengembangkan pengetahuan dan teknologi baik dibidang akademis dan nonakademis melalui tugas menulis atau yang disebut dengan softskill, tentunya dalam menulis artikel secara online mahasiswa dilatih untuk bersikap jujur, baik dalam menulis materi-materi pembelajaran ataupun mengutip referensi-referensi.
            Berdasarkan uraian diatas  kita dapat mengetahui betapa pentingnya etika menulis  secara online di media internet atau dengan kata lain kita dapat menghargai karya orang lain dengan cara atau ketentuan  yang baik dan benar.

Etika – Etika Menulis Artikel Online

Netiquette (Network Etiquette), yaitu semacam tatakrama dalam menggunakan internet. Etika lebih erat kaitannya dengan kepribadian masing-masing. Jadi tidak semua pengguna internet menaati aturan tersebut. Namun ada baiknya jika kita mengetahui dan menerapkannya. Etika yang baik menulis di internet merupakan pendapat atau opini pribadi seseorang mengenai aturan atau sopan santun menulis di internet.

Beberapa Etika –Etika yang harus diperhatikan dalam menulis artikel online:
a.       Memposting Link yang mengarah ke situs pornografi
Tidak dipekenankan untuk memposting link yang berisi tentang pornografi, karena dikhawatirkan yang membuka dan melihat link itu ialah anak yang masih dibawah umur.

b.      Biasakan mencantumkan sumber tulisan
Merupakan salah satu kesadaran moral yang sangat penting untuk mencantumkan setiap tulisan yang kita kutip dari blog orang lain, baik secara sebagian maupun secara keseluruhan. Mencantumkan sumber bisa dengan menuliskan halaman webnya atau membuat “link back” ke situs sumber. Ini sangat penting dilakukan agar kita terbiasa menghargai hasil jerih payah orang lain dalam pembuatan artikel dan juga sebagai pencegahan perilaku plagiat yang tidak bertanggung jawab.

c.       Berbagilah pengetahuan yang berharga.
Internet akan berkembang terus dan akan semakin mudah diakses. Saling berbagilah untuk meningkatkan kualitas diri. Selain itu kita telah memberikan hal positif kepada sang pembaca karena kita telah memberikan suatu informasi.

d.      Tanggap atas komentar, saran, dan kritik dari pembaca
Sebagai penulis yang baik, pasti selalu berusaha menyediakan bahan tulisan yang menarik dan terbarukan sesuai dengan minat para pembaca. Jika ada beberapa pembaca mengirimkan beberapa komentar atau saran bahkan kritik, tanggapilah dengan sopan dan baik. Jangan lupa untuk memperbaiki sesatu yang dianggap pembaca kurang memuaskan agar kelangsungan karya tulis kita tetap terjaga.

e.       Siaplah memaafkan kesalahan seseorang.
Internet dihuni banyak orang, bukan komputer. Dan manusia dapat saja berbuat salah. Jadi jika sesama pengguna internet melakukan kesalahan,kita harus pandai memaafkan.

f.       Mudah di mengerti
Disini kita tentunya berusaha sebaik mungkin agar  bahasa yang digunakan dalam tulisan mudah di mengerti oleh para pembaca blog-blog kita nantinya.Oleh sebab itu, jangan menuliskan bahasa yang sulit dipahami dan dimengerti. Hal tersebut dapat mengurangi daya tarik dan minat dari pembaca yang mengunjungi website kita.

g.      dapat memberi inspirasi
Buatlah suatu karya tulis yang isinya menarik dan memberikan suatu inspirasi untuk kepentingan umum, mungkin dengan adanya inspirasi dari kita akan membuat suatu perubahan yang lebih baiik ke depannya. Hal ini akan membuat si pembaca merasa terkesan dan juga akan memberikan dampak yang positif bagi orang lain yang membacanya.


            Kebanyakan orang tidak tahu mengetahui hali ini. Bagi penulis artikel dalam web, blog dan media internet lain sering terjadi plagiarisme atau membenarkan dan mengatasnamakan hasil karyanya merupakan karya yang murni dan original, padahal sebenarnya merupakan karya orang lain. Untuk penulis artikel secara online dihimbau agar dapat mengaplikasikan ertika dalam menulis agar kita dapat mengembangkan pengetahuan dengan baik dan dapat menghargai hasil karya orang lain.





Sumber :

Isnanto, R. (2009). Buku Ajar Etika Profesi. Fakultas Teknik: Universitas Diponegoro.

Rifai, Mien. A. (2012). Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia. Yogyakarta:              Gadjah  Mada University.

Sumadiria, Haris. (2004). Menulis Artikel dan Tajuk Rencana: Panduan Penulis & Jurnalis Profisional. Bandung:                      Simbiosa Rektema Media.

Suryono, IAS. (2009). Plagiarisme dalam penulisan artikel ilmiah. Jakarta: PT Bina Pustaka.

Zartianti, Selvi. (2011). Etika dan Kode Etik menulis: Jakarta : Gramedia